Sunday, 14 December 2014

Cara Tambah Guru Baru/User Non-NUPTK Pada Aplikasi Raport Kurikulum 2013

Guru yang tidak memiliki NUPTK dikabarkan tidak bisa menggunakan aplikasi Raport SD K13 Kemdikbud, hal itu tidaklah salah sepenuhnya, karena pada kenyataannya ada saja yang demikian dan tak bisa memilih kelasnya dalam memalukan pemetaan dan penilaian Kurikulum 2013 Pada tingkat SD. karena masalah NUPTK tersebut banyak guru yang kebingungan apalagi tak memiliki NUPTK bagaimana mau login pada akun Aplikasi Raport tersebut, baik mari kita coba berbagi cerita atau sedikit info. baca Cara Penilaian Aplikasi Raport SD K13
Tentang Cara Menambahkan Guru Kelas yang tak memiliki NUPTK agar bisa login pada Aplikasi Raport SD, mari kita sama-sama ikuti langkah berikut berikut sebagai solusi agar user bisa melakukan login walau tanpa memiliki NUPTK:
1. Buka Aplikasi Raport SD Kurikulum 2013 SD,
2. Lakukan Login pada salah satu akun Guru yang memiliki NUPTK
3. Lihat pada menu berikut:
Cara Tambah Guru Baru/User Non-NUPTK Pada Aplikasi Raport Kurikulum 2013
4. Sudah diklik user sekarang coba klik tambah, dan isikan data sebagai berikut: Pada lembar isian pengguna baru, pilih isian PTK sesuai dengan identitas yang bersangkutan. PTK pada pilihan kombo adalah PTK yang terdaftar pada dapodik sekolah. Rombongan belajar akan langsung terseleksi berdasarkan data PTK terdaftar. Apabila ada guru yang belum terdaftar di PTK Dapodik Sekolah, agar di isikan dahulu di dapodik
Pada Daftar pengguna, tambahkan guru yang belum memiliki NUPTK. disarankan untuk yang belum memiliki NUPTK menggunakan alamat email sebagai user ID
Cara Tambah Guru Baru/User Non-NUPTK Pada Aplikasi Raport Kurikulum 2013

5. Jika sudah selesai maka klik simpan, pilih jenis pengguna minimal Operator atau User.
6. Setelah semua data diisi dan data berhasil di simpan. Silahkan login menggunakan data pengguna baru tersebut.

Jika kawan-kawan belum memiliki aplikasi tersebut silahkan klik Download Aplikasi SD Kurikulum 2013
Semoga Bermanfaat

Saturday, 13 December 2014

Cara Penilaian Pada Aplikasi Raport SD Kemdikbud

Aplikasi Raport SD Kurikulum 2013 yang disediakan direktorat pembinaan Sekolah dasar telah rilis dan dapat dipergunakan serta di instal pada laptop yang berisikan aplikasi Dapodikdas, panduan penggunaan sendiri bisa melalu manual book atau Panduan/ tutorial yang telah disediakan oleh kemdikbud, fiture-fiture yang tersedia pada aplikasi tersebut sebelumnya sudah kami jelaskan baca
petunjuk penggunaan aplikasi raport SD Kemdikbud
Beranjak dari hal tersebut bagi yang telah mengetahui nya mari kita coba melakukan penilaian pada aplikasi Raport SD Kemdikbud ini, setelah kita paham dengan menu yang tersedia mari kita ikuti langkahnya satu persatu...sama-sama belajar..dan jika ada yang belum memiliki klik disini Download Aplikasi Raport SD Kemdikbud
Menambah Anggota Ekstrakurikuler, klik menu
Cara Isi Penilaian Pada Aplikasi Raport SD Kemdikbud

1. Pilih Rombongan Belajar dimana peserta didik yang akan dicatat keikutsertaannya dalam ekstrakurikuler.
2. Klik/pilih nama siswa yang akan dicatat keikutsertaan ekstrakurikulernya pada tabel atas ceklis.
3. Klik Tombol Tambah diantara tabel atas dan bawah.
Pilih jenis Ekstrakurikuler yang diikuti. Isi Deskripsi kegiatan yang dilakukan. Klik Tombol Simpan untuk menyimpan, atau Batal untuk membatalkannya.

Pemetaan Sub Tema berfungsi untuk memetakan Mata Pelajaran apa saja yang akan diajarkan pada sub tema tertentu, kalau dilihat pada aplikasi ini pemetaan subtema nya nampak sudah baik tinggal pada mapel-mapelnya. untuk yang kurang silahkan tambahkan atau kurangi.

Pemetaan Kompetensi Dasar
Setelah berhasil memetakan mata pelajaran per sub tema, maka tahap selanjutnya adalah memetakan Kompetensi Dasar per mata pelajaran pada setiap sub tema. Perlu diingat, bahwa mata pelajaran tersebut sudah dipetakan terhadap sub tema pada pemetaan sebelumnya.
dan kembali mengingatkan pada rekan-rekan

Hal ini harus diingatkan dalam pemetaan KD, agar bisa terwakili jika ada nya salah satu aspek yang ingin ditambahkan dalam pembelajaran untuk dilakukakn penilaian, klik pada pilihan kiri tahan dan geser ke bagian kanan pada mouse laptop/PC bapak/ibu untuk menambahkan pilihan
Cara Isi Penilaian Pada Aplikasi Raport SD Kemdikbud
Pemetaan Indikator
Setelah memetakan Kompetensi Dasar pada setiap sub tema, maka tahap berikutnya adalah melakukan pemetaan Indikator yang akan diajarkan pada setiap Sub Tema dan Kompetensi Dasar tersebut. karena ini menyangkut indikasi kompetensi Inti ingat kembali aturan berikut

Pilihan angka 1, 2, 3 dan 4
1. Aspek Spritual
(Berdoa,Taat beribadah, Bersyukur dsb)
2. Aspek Sosial
(Jujur,Patuh tata tertib, santun, dsb)
3. Aspek Pengetahuan
4. Aspek Keterampilan
Untuk pemetaan Indikator, langkah – langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut
Cara Isi Penilaian Pada Aplikasi Raport SD Kemdikbud
Pada pilihan Kelas sesuaikan pada kelas Bapak/Ibu atas isikan lebih awal kelasnya dan berbagai pilihan kita lanjutkan
Pada tabel kiri akan ditampilkan seluruh Indikator sesuai dengan master Indikator yang sudah dibuat di menu Referensi Indikator
Klik dan geser indikator yang dipilih untuk diajarkan pada Kompetensi Dasar sesuai dengan yang ditentukan dari tabel sebelah kiri ke tabel sebelah kanan.
Lakukan hal yang sama untuk Indikator lainnya. Klik tombol Simpan untuk menyimpan pemetaan yang sudah dibuat.
Usahakan pada pemetaan ini seluruh aspek terwakili, lakukan pemetaan sebaik mungkin karena tanpa dipetakan kita akan sulit melakukan penilaian.

Penilaian Menu ini berfungsi untuk mengisi nilai setiap peserta didik pada seluruh jenis penilaian seperti: Buku Harian Guru, Ulangan Harian, Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester. Pada menu ini pengguna juga dapat mengisi absensi peserta didik, catatan prestasi dan penilan tambahan seperti: saran- saran, aspek kesehatan dan perkembangan fisik dari peserta didik.
Cara Isi Penilaian Pada Aplikasi Raport SD Kemdikbud
Pada absensi sudah paham maksudnya, pada buku Harian Guru disini bersemayam aspek sikap, yang terdiri dari spritual dan sosial yang telah kita lakukan pemetaan tadi.
Jika sudah lengkap kita melakukan pemetaan penilaian pun takkan susah karen sudah ada pilihan-pilihannya untuk kita pilih YA atau TIDAK seperti berikut
Cara Isi Penilaian Pada Aplikasi Raport SD Kemdikbud
Itu hanya pada aspek sikap pada buku harian guru silahkan lakukan penilaian juga pada ulangan harian yang menyangkut KI 3 Pengetahuan dan KI 4 Keterampilan yang telah kita lakukan pemetaan, pilih kelas dan isikan YA atau Tidak.
Isi capaian untuk setiap indikator oleh setiap peserta didik. Dimana nilai capaian terdiri dari dua pilihan, yaitu Ya dan Tidak. “Ya” berarti peserta didik memenuhi kompetensi pada indicator tersebut, sedangkan “Tidak” berarti peserta didik tersebut tidak memenuhi kompetensi sesuai dengan indikator tersebut.
Lakukan simpan jika sudah selesai dan ingat nama-nama siswa yang telah kita nilai, dan terakhir lihat menu raport  pilih kelas kita dan isian lain yang kita sesuaikan. lihat pada bagian kanan didaftar Peserta Didik kita ada icon pdf dan word silahkan pilih mana. klik unduh
Cara Isi Penilaian Pada Aplikasi Raport SD Kemdikbud
Lihat setelah diunduh itulah hasilnya dan plus deskripsinya, print, selesai, Klik jika ingin lihat disini video tutorial pengisian nilai dan raport SD Kemdikbud




KTSP 2006 Masa Baktinya Diperpanjang Dalam Permendikbud Nomor 160 Tahun 2014

Kurikulum tingkat satuan pendidikan tahun 2006 atau ktsp 2006 sebagai acuan untuk kembali pada permendikbud no 160 tahun 2014 mengenai implementasi kurikulum 2013 yang dilaksanakan secara terbatas memuat aturan yang dalam pasalnya jelas menyatakan bahwa usia KTSP 2006 hingga 2019/2020 akan tetap bisa dipergunakan. hal ini ketegasan mendikbud bahwa pada proses implementasi kurikulum 2013 yang dilaksanakan secara terbatas ini pemberlakuan KTSP 2006 jelas bahwa belum expired aturannya walaupun kurikulum 2013 tetap berjalan dan layaknya sistem aturan Kurikulum 2013 dan KTSP 2006 tetap berdampingan, seperti berita yang dilansir dari JPPN

Dalam Permendikbud 160/2014 yang baru dlansir, implementasi K-13 secara terbatas paling lama berjalan sampai tahun pelajaran 2019/2020 nanti.
Permendikbud tertanggal 11 Desember 2014 itu mengatur kebijakan penghentian implementasi K-13 dan pengembalian penerapan Kurikulum 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan/KTSP) lagi.
Di dalam pasal 4 Permendikbud 160/2014 itu, dinyatakan bahwa sekolah dasar dan menengah dapat menjalankan KTSP sampai tahun pelajaran 2019/2020.

KTSP 2006 Masa Baktinya Diperpanjang Dalam Permendikbud Nomor 160 Tahun 2014
Anies mengatakan pemberlakuan K-13 secara terbatas, hanya di 6.221 unit sekolah, disebabkan karena para guru belum siap. Dia menuturkan sebagus apapun kurikulum yang berjalan, kunci kesuksesannya ada di guru. “Kita latih dulu gurunya sampai siap,” ujarnya.
Di dalam aturan ini, pemberlakuan K-13 secara terbatas efektif mulai semester genap Januari nanti. Anies menegaskan bahwa sekolah yang boleh melanjutkan kembali implementasi K-13 harus sekolah yang sudah menjalankan selama tiga semester. Yang dimulai tahun pelajaran 2013/2014 lalu.
Sementara itu, sekolah yang kembali menerapkan KTSP akan mendapatkan perhatian khusus. Seperti pelatihan untuk kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, dan pengawas sekolah.
Pelatihan ini difokuskan untuk menyiapkan implementasi K-13 di sekolah masing-masing
baca ICW Minta Hentikan Total Kurikulum 2013

Friday, 12 December 2014

Ujian Nasional Tahun 2015 Akan Gunakan Kurikulum 2006

UN atau Ujian Nasional yang sempat jadi perdebatan pro dan kontra akan adanya UN ternyata tetap dijalankan pada masa transisi K13 dan KTSP 2006. Menyangkut ujian nasional yang akan terselenggara pada tahun 2015 kelak juga menjadikan pertanyaan karena kurikulum dihiasi dengan sekolah yang menerapkan kurikulum 2013 dan KTSP 2006, meski saat ini Kurikulum 2013 dihentikan pada sekolah-sekolah yang baru menjalankan satu semester baca Kronologi dan fakta penghentian kurikulum 2013 namun masih cukup banyak sekolah yang tetap berlanjut dalam pelaksanaan kurikulum 2013 intinya yang sudah menjalankan tiga semester.

Mendikdasmen sendiri berjanji akan melakukan evalusi dan revisi pada k13 ini, waktu untuk itu tidak lah cepat minimal satu tahun lihat disini Konsep Penerapan Kurikulum 2013 hasil revisi.
Kembali membahas Ujan Nasional seperti berita yang kami lansir dari republika

Ujian Nasional Tahun 2015 Akan Gunakan Kurikulum 2006
“Kalau berbicara masalah UN itu masih satu tahun kedepan. Rencananya, kita akan menyelesaikan revisi kurikulum ini maksimal satu tahun,” kata Mentri Pendidikan Dan Kebuduyaan (Mendikbud) Anies Baswedan, di gedung Kemendikbud, Jakarta, Kamis (11/12).

Masalah nantinya pada waktu UN kurikulum masih belum seragam antara sekolah yang sudah menerapkan kurikulum 2013 dan yang masih menggunakan KTSP, Anies mengatakan akan dihas nanti. “Sekarang kita akan focus untuk merevisi dulu,” katanya saat menghadiri acara dengan para relawan di aula Kemendikbud.

Untuk saat ini, Anis mengaku akan menyelesaikan permasalahan terkait kurikulum 2013 satu persatu. “Sekarang kita lebih fokus untuk memnyelesaikan permasalahannya satu demi satu. Untuk UN kita bahas jika kurikulum sudah selesai,” katanya.

Sementara, Menurut Ketua Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Ibnu Hamad, untuk tahun 2015 Ujian Nasional masih menggunakan kurikulum 2006. Karena, untuk saat ini, siswa yang sekolahnya sudah menggunakan kurikulum 2013 baru melaksanakan tiga semester.

“Artinya, belum ada yang sampai ke UN. Karena tiga semester itu baru mencapai kelas satu dan dua, belum mencapai kelas tiga,” kata Ibnu.

Oleh karena itu, Ibnu mengatakan masih ada waktu  untuk memikirkan masalah ujian nasional. “Kaya yang dibilang Mas Anies, kalau  untuk sekarang kita fokus untuk memperbaiki kurikulum 2013,” katanya.  kemdikbud download aplikasi raport k13

Thursday, 11 December 2014

Petunjuk Penggunaan Aplikasi Raport Kurikulum 2013 Kemdikbud

Petunjuk Penggunaan/Panduan Aplikasi Rapor K13 Kemdikbud ini akan mengolah nilai indikator menjadi nilai kompetensi dasar. Aplikasi Rapor akan menyeleksi kompetensi dasar yang menonjol positif dan negatif untuk tiap siswa. Aplikasi Rapor akan mencetak deskripsi kompentensi dasar sesuai hasil butir 4. Sebelum dijalankan, aplikasi ini harus disinkronkan terlebih dahulu dengan dapodik untuk pengisian data sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan (ptk), rombel dan siswa. dan aplikasi raport kurikulum 2013 dari kemdikbud ini akan bisa berjalan pada Laptop atau PC yang sudah terinstalasi Dapodikdas, dan aplikasi raport kurikulum 2013 bisa di Unduh/Download disini, baca..Download aplikasi Resmi Raport Kurikulum 2013 dari Kemdikbud
Perlu kita kembali ingatkan untuk cara penggunaan aplikasi Raport Kurikulum 2013 dari Direktorat pembinaan SD, untuk sebelumnya mari kita lihat menu-menu sebagai berikut:

Menu Utama Pada Aplikasi Rapor SD ini adalah sebagai berikut:
1. Referensi
Melalui menu ini, pengguna dapat mengolah data referensi yang akan digunakan pada menu lainnya, seperti: Aspek Kesehatan, Tema, Sub Tema, Kompetensi Inti, Kompentensi Dasar dan Indikator.
2. Ekstrakurikuler
Melalui menu ini pengguna dapat menambah, mengubah atau menghapus jenis kegiatan ekstrakurikuler dan anggota ekstrakurikuler.
Menu Ekstrakurikuler terdiri dari sub-menu Master Ekstrakurikuler dan Anggota Ekstrakurikuler.
Lihat Pendidikan Kepramukaan Ekstra Kurikuler Wajib
3. Pemetaan
Melalui menu ini pengguna dapat melakukan pemetaan Mata Pelajaran yang ada pada Sub tema, Pemetaan Kompetensi Dasar dan Pemetaan Indikator. Pemetaan ini akan menetukan aspek yang akan dinilai pada setiap jenis penilaian.
4. Penilaian
Menu ini berfungsi untuk mengisi nilai setiap peserta didik pada seluruh jenis penilaian, seperti: Buku Harian Guru, Ulangan Harian, Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester. Pada menu ini juga pengguna dapat mengisi Absensi Peserta Didik, Catatan Prestasi dan Penilan Pambahan (Saran- saran, Aspek Kesehatan dan Perkembangan Fisik Peserta Didik). Baca Panduan Penilaian Kelas Kurikulum 2013
5. Rapor
Menu Rapor berfungsi untuk memproses pembuatan rapor sehingga dihasilkan bentuk keluaran rapor yang siap dicetak.
6. Tools
Pada menu ini pengguna dapat melakukan sinkronisasi data dengan database dapodik, seperti: kurikulum, mata pelajaran, peserta didik, anggota rombel dan sebagainya.
7. Pengaturan
Menu Pengaturan berfungsi untuk mengelola Pengguna dan Group Pengguna.

Memulai Menggunakan Aplikasi
Pengguna dari Aplikasi ini adalah Guru Wali Kelas yang telah memiliki NUPTK. Pada saat aplikasi diinstal, maka sistem secara otomatis membaca database dapodik dan memasukan NUPTK yang ada pada daftar PTK di sekolah sebagai nama pengguna nya. Password untuk pertama kali diset sama dengan NUPTK. Sehingga guru-guru sebagai Pengguna Aplikasi ini Diwajibkan untuk mengubah Password masing-masing melalui fasilitas yang disediakan.
Untuk memulai menggunakan Aplikasi langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Klik 2 kali pada icon Aplikasi Rapor SD.
2. Selanjutnya pada layar akan muncul halaman login dari aplikasi sebagai berikut :
Petunjuk Penggunaan Aplikasi Raport Kurikulum 2013 Kemdikbud
3. Isi Nama Pengguna dengan NUPTK.
4. Isi Password pengguna. Password pengguna diset secara otomatis sama dengan Nama Pengguna (NUPTK). Sehingga pengguna diwajibkan untuk mengganti password setelah login berhasil.
5. Pilih Tahun Ajaran dan Semester dimana nilai akan diisi.
6. Jika Pengguna berhasil login, maka akan ditampilkan halaman Selamat Datang.
7. Pada halaman tersebut, Pengguna dapat mengakses Manual/Petunjuk Penggunaan Aplikasi, caranya klik tombol Manual Penggunaan Aplikasi.
8. Pada halaman tersebut juga disampaikan Call Center Subdit Pembelajaran Direktorat Pembinaan SD yang diperuntukkan bagi saran komunikasi antara Pengguna (Sekolah) dengan Pihak Subdit Pembelajaran Direktorat Pembinaan SD sebagai pengelola aplikasi ini.
9. Lakukan penggantian pasword pada bagian kana atas icon roda bergerigi.
Referensi Melalui menu ini, pengguna dapat mengisi, mengubah dan menghapus Aspek Kesehatan, Tema, Sub Tema, Kompetensi Inti, Kompentensi Dasar dan Indikator.
Untuk mengakses data Tema, klik menu Referensi sub menu Tema
Untuk menambah Kompetensi Inti lakukan langkah – langkah sebagai berikut :
Klik tombol Tambah, maka akan muncul tampilan.
1. Untuk Kompetensi Inti 1 dan 2, Deskripsi yang ditampilkan di dalam Rapor adalah indikator-indikator yang sudah dinilai pada penilaian Buku Harian Guru. Indikator yang dideskripsikan ke dalam Rapor merupakan indikator-indikator yang dinilai, dengan nilai capaian sesuai dengan kecenderungan (modus). Misal : dari 5 kali penilaian indikator “Percaya Diri”, diinput nilai 3 kali = Ya dan 2 kali = Tidak, maka untuk indikator “Percaya Diri’ akan muncul di deskripsi sebagai kategori Sangat Baik. Sebaliknya, jika diinput 2 kali = Ya dan 3 kali = Tidak, maka indikator “Percaya Diri” akan muncul di deskripsi sebagai kategori Perlu Bimbingan. Jika ada indikator dengan nilai antara Ya dan Tidak sama jumlahnya, maka yang diambil adalah Ya (Sangat Baik).
2. Untuk Kompetensi Inti 3, deskripsi pada Rapor merupakan Kompetensi Dasar yang paling menonjol ‘positif’ dan ‘negatif’ berdasarkan nilai rata-rata indikator per Kompetensi Dasar dari nilai indikator yang sudah diisi pada Ulangan Harian, Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester. Kompetensi Dasar yang ditampilkan dari masing-masing kategori paling paling menonjol ‘positif’ dan ‘negatif’ berjumlah maksimal 3 Kompetensi Dasar.
Tahapan penghitungan nilai untuk Kompetensi Inti 3.

Mengurutkan nilai Kompetensi Dasar
Setelah mendapatkan Nilai rata-rata akhir, tahap berikutnya adalah mengurutkan nilai setiap Kompetensi Dasar. Dari tabel di atas, maka urutan nilai dari yang teratas baca tata cara dan panduan penilaian Kurikulum 2013
 berikut:Langkah-langkah untuk mencetak Rapor adalah sebagai berikut :
1. Pilih Rombongan Belajar
2. Klik tombol View, maka akan ditampilkan data anggota rombongan belajar.
3. Tombol Cetak di atas tabel anggota rombel berfungsi untuk mencetak Rapor seluruh siswa anggota rombel sekaligus. Output Rapor dapat di ekspor ke file PDF dan Ms. Word. Aturan model raport k13, lihat Format raport kurikulum 2013 Berdasarkan Permendikbud no 104 tahun 2014
4. Untuk mencetak Rapor per siswa klik icon PDF dan Word pada setiap baris anggota rombel.
Selengkapnya klik Download Manual Petunjuk Penggunaan Aplikasi Raport Kurikulum 2013


Download Aplikasi Resmi Kurikulum 2013 Dari Ditjen SD Kemdikbud

Aplikasi ini dapat digunakan oleh sekolah untuk melakukan penilaian terhadap siswa. pada Kurikulum 2013 yang resmi disediakan Direktorat Pembinaan Sekolah dasar/Ditjen SD Kemdikbud dan jelasnya program aplikasi resmi dari kemdikbud ini terhubung dengan Dapodikdas baca Aplikasi Raport K13 Kemdikbud SD, SMP, SMA dan SMK
Aplikasi ini terhubung dengan dapodik sekolah, oleh karena itu, hanya bisa dipasang pada komputer yang memiliki dapodik sekolah. Aplikasi Rapor dapat dipergunakan untuk menampung kompetensi dasar danindikator yang di organisasikan per sub tema, per tema dan per kelas.
Sebagai data awal, aplikasi ini sudah dilengkapi dengan kompentensidasar dan indikator sebagaimana tercantum pada buku guru. Apabila diperlukan, guru dapat menambahkan kompentensi dasar dan atau indikator yang diperlukan untuk memperkaya pembelajaran.
Apabila kompentensi dasar atau indikator yang ditambahkan tersebut tidakdiperlukan lagi, dapat dihapus dari daftar kompentensi.
Guru tidak dapat menghapus kompentensi dasar yang telah disiapkan sebagai data awal aplikasi ini.
Aplikasi Rapor menampung nilai hasil proses pembelajaran.
Download Aplikasi Resmi Kurikulum 2013 Dari Ditjen SD Kemdikbud

Nilai yang ditampung oleh aplikasi Rapor ini adalah nilai untukindikator pada tiap kompetensi dasar.
Aplikasi Rapor akan mengolah nilai indikator menjadi nilai kompetensidasar.
Aplikasi Rapor akan menyeleksi kompetensi dasar yang menonjol positifdan negatif untuk tiap siswa.
Aplikasi Rapor akan mencetak deskripsi kompentensi dasar sesuaibutir 4.
Sebelum dijalankan, aplikasi ini harus disinkronkan terlebih dahuludengan dapodik untuk pengisian data sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan(ptk), rombel dan siswa.
File Size: 32.6 MB
License: (1). Aplikasi ini adalah aplikasi tidak berbayar untuk sekolah. (2). Tidak diperkenankan melakukan reverse engineering, perubahan kode sumber, pemaketan ulang, pada keseluruhan komponen aplikasi ini. 3. Tidak diperkenankan menyebar luaskan data data yang di simpan ataupun digunakan oleh aplikasi ini ke luar sekolah yang bersangkutan. 4. Penggunaan dan pemanfaatan aplikasi ini tunduk pada hukum yang berlaku di Indonesia dan Internasional File Author: Direktorat Pembinaan SD Submitted On: 11 Dec 2014

User dan password default dari aplikasi ini adalah nomor nuptk dari guru sekolah.
Setelah berhasil login, harap segera mengganti password sesuai buku panduan.

Sebelum bisa digunakan, aplikasi harus pertama kali di sinkronisasi dengan dapodik melalui menu Tools | Sinkronisasi , klik tombol sinkronisasi semua.
Aplikasi dapat di unduh di http://ditpsd.dikdas.kemdikbud.go.id
atau disini Download Aplikasi Raport K13 SD Dari Kemdikbud

Tuesday, 9 December 2014

Bagkit Lagi, Inilah Konsep Baru Penerapan Kurikulum 2013

Pemerintah melalui Kementrian pendidikan dan kebudayaan saat ini memang menyetopkan sementara penerapan kurikulum 2013 pada beberapa sekolah yang masih baru satu semester pelaksanaannya untuk kembali ke KTSP 2006 mulai semester genap, namun kembali ini pun hanya bersifat sementara karena pada saat ini Menteri Anies dan jajarannya telah membahas konsep baru implementasi kurikulum 2013 untuk kedepan yang dijanjikan rampung akhir tahun ini.
Layout yang berbeda pada implementasi k13 yang akan datang akan tersaji salah satu bocorannya bahwa guru-guru akan magang pada sekolah yang menerapkan kurikulum 2013, hal ini senada berita yang kami lansir dari tempo, bahwa Mendikdasmen menjanjikan Konsep baru Kurikulum 2013 untuk rampung akhir tahun ini.
"Akhir Desember 2014, kami sudah punya jawaban persis layout-nya bagaimana," kata Anies seusai menyaksikan pergelaran orkestra nasional di gedung Concert Hall kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Senin malam, 8 Desember 2014/tempo

Anies mengatakan Kemendikbud tidak akan terburu-buru memperluas penerapan Kurikulum 2013 ke semua sekolah. Kurikulum itu akan lebih dulu diuji penerapannya di 6.221 sekolah yang sudah menjalankannya selama tiga semester. Itu pun, sekolah bebas memilih, bersedia menjadi lokasi uji coba atau tidak.
Bagkit Lagi, Inilah Konsep Baru Penerapan Kurikulum 2013

Selama masa uji coba, Anies menambahkan, secara bertahap akan ada pelatihan bagi guru-guru di sekolah lain yang tidak melaksanakan Kurikulum 2013. Model pelatihannya, magang bersama pengajar di sekolah yang menjadi lokasi pengujian Kurikulum 2013.
Anies mengaku tidak sepakat dengan cara pemberlakuan Kurikulum 2013 di era Menteri Mohammad Nuh. Proses persiapan penerapan kurikulum ini tidak bisa asal selesai dalam target satu tahun. "Kalau begitu, hanya akan beres dalam statistik. Kondisi sebenarnya di lapangan bisa berbeda," kata dia.
baca Kronologi dan Fakta Penghentian Kurikulum 2013

Untuk saat ini sekolah-sekolah mesti bersiap untuk kembali ke Kurikulum tingkat satuan pendidikan atau KTSP pada semester genap nanti namun pada semester ganjil ini sekolah mesti menuntaskan kurikulum 2013 yang sudah diterapkan pada hasil akhir, baca Peraturan Model Buku Raport dan penilaian Kurikulum 2013

Monday, 8 December 2014

Inilah Kronologi Dan Fakta Keputusan Mendikbud Tentang Penghentian Kurikulum 2013

Kurikulum adalah bagian amat penting dari kebijakan nasional yang menyangkut hajat hidup mendasar bagi orang banyak, yang meletakkan dasar-­dasar upaya pembangunan budaya serta martabat bangsa. Oleh sebab itu, dalam pelaksanaannya kelak, proses serta prosedurnya harus memperhatikan kepentingan orang banyak itu sendiri sebagai masyarakat madani (civil society). Dalam hal ini, Belum lagi  banyak guru yang belum mendapatkan pelatihan, pelatihan guru terlalu singkat dan guru terbebani oleh metode penilaian siswa yang mewijabkan guru membuat penilaian otentik bagi setiap siswa berupa narasi.
Kronologi Kurikulum 2013
Januari 2013
Pembentukan tim penyusun Kurikulum 2013 berdasar Surat Keputusan Mendikbud No. 015/P/2013


April 2013
Inspektur Jenderal Kemdikbud berkirim surat kepada Mendikbud memperingatkan bahwa apabila persiapan belum diyakini maka pelaksanaan kurikulum baru perlu ditunda mengingat waktu yang semakin sempit.

Juli 2013
Penerapan Kurikulum 2013 di 6.221 sekolah sasaran. Persiapan guru inti dan sasaran dengan menerapkan pelatihan berjenjang selama lima hari dan bersamaan dengan waktu dimulainya Tahun Pelajaran 2013/2014. Buku Kurikulum 2013 belum siap, kecuali tiga buku yang sudah selesai ditulis untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika dan Sejarah.

September 2013
Survei persepsi terhadap kepala sekolah, guru, orangtua dan siswa di sekolah sasaran, dua bulan sesudah Kurikulum 2013 diterapkan. Tidak ada lagi survei/evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013 sampai akhir Tahun Pelajaran 2013/2014 selesai.

Juli 2014
Penerapan Kurikulum 2013 di seluruh sekolah.

Agustus 2014
Buku semester 1 belum terdistribusi di lebih dari 60.000 sekolah.
Oktober 2014
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 159 Tahun 2014 untuk mengevaluasi Kurikulum 2013 secara menyeluruh baru dikeluarkan pada tanggal 14 Oktober 2014, sesudah penerapan Kurikulum 2013 di seluruh sekolah dilakukan.

November 2014
Per tanggal 25 November 2014, buku semester 1 Kurikulum 2013 belum diterima di 19% kabupaten/kota untuk tingkat SD, 32% kabupaten/kota untuk tingkat SMP, dan 22% kabupaten/kota untuk tingkat SMA dan SMK.

INDIKASI PERMASALAHAN KURIKULUM 2013
Tidak ada kajian terhadap penerapan Kurikulum 2006 yang berujung pada kesimpulan urgensi perpindahan kepada Kurikulum 2013.

Tidak ada evaluasi menyeluruh terhadap uji coba penerapan Kurikulum 2013 setelah setahun penerapan di sekolah-­sekolah yang ditunjuk.
Kurikulum sudah diterapkan di seluruh sekolah di bulan Juli 2014, sementara instruksi untuk melakukan evaluasi baru dibuat 14 Oktober  2014, yaitu 6 hari sebelum pelantikan presiden baru. (Peraturan Menteri no 159)

Pada Pasal 2 ayat 2 dalam Peraturan Menteri nomor 159 Tahun 2014 itu menyebutkan bahwa Evaluasi Kurikulum untuk mendapatkan informasi mengenai:
1. Kesesuaian antara Ide Kurikulum dan Desain Kurikulum;
2. Kesesuaian antara Desain Kurikulum dan Dokumen Kurikulum;
3. Kesesuaian antara Dokumen Kurikulum dan Implementasi Kurikulum; dan
4. Kesesuaian antara Ide Kurikulum, Hasil Kurikulum, dan Dampak Kurikulum.

Kurikulum 2013 diterapkan di seluruh sekolah sebelum dievaluasi kesesuaian antara ide, desain, dokumen hingga dampak kurikulum. Penyeragaman tema di seluruh kelas, sampai metode, isi pembelajaran dan buku yang bersifat wajib sehingga  terindikasi bertentangan dengan UU Sisdiknas.
Penyusunan konten Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang tidak seksama sehingga menyebabkan ketidakselarasan.

Kompetensi Spiritual dan Sikap terlalu dipaksakan sehingga menganggu substansi keilmuan dan menimbulkan kebingungan dan beban administratif berlebihan bagi para guru.
Metode penilaian sangat kompleks dan menyita waktu sehingga membingungkan guru dan mengalihkan fokus dari memberi perhatian sepenuhnya pada siswa.
Ketidaksiapan guru menerapkan metode pembelajaran pada Kurikulum 2013 yang menyebabkan beban juga tertumpuk pada siswa sehingga menghabiskan waktu siswa di sekolah dan di luar sekolah.
Ketergesa-­gesaan penerapan menyebabkan ketidaksiapan penulisan, pencetakan dan peredaran buku sehingga menyebabkan berbagai permasalahan di ribuan sekolah akibat keterlambatan atau ketiadaan buku. Berganti-­gantinya regulasi kementerian bertahap.

PERMASALAHAN KONSEPTUAL
KURIKULUM 2013

Catatan oleh Majelis Guru Besar ITB pada Sidang Pleno MGB ITB, April 2013:

Beberapa persoalan mendasar pada rancangan
kurikulum ini antara lain sebagai berikut: Rancangan Kurikulum 2013 tidak disertai
pada tematik (yang telah ditentukan), yang merujuk pada lingkungan sekolah. Untuk terlaksananya konsep ini, pengetahuan dan kapasitas guru yang ada pada saat ini cukup jauh dari memenuhi kebutuhannya. Sementara itu, akan terdapat permasalahan pada tidak sedikit jumlah guru dengan “kompetensi” mata pelajaran yang dikeluarkan dari dalam struktur Kurikulum 2013.

Pemerintah perlu mengawalinya dengan membangun komunikasi cerdas dengan masayarakat yang amat luas, di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Langkah perlu yang harus dilakukan untuk melaksanakan sebuah kurikulum adalah menyiapkan guru, sarana dan prasarana serta infrastruktur pendidikan yang tepat. Menyiapkan guru dalam hal ini Berdasarkan hal tersebut, sebelum Rancangan  Kurikulum 2013 diberlakukan, MGB ITB
menyampaikan rekomendasi sebagai berikut:
Amat perlu dilakukan perbaikan atas Rancangan Kurikulum 2013 semaksimal mungkin melalui kajian yang mendalam dan cermat. Untuk ini diperlukan naskah akademik yang mengemukakan sosok bangsa Indonesia untuk memasuki peluang Emas, yang memuat kajian filosofis mengenai tujuan pendidikan nasional. Kajian tersebut seyogianya mengemukakan pemikiran serta konsep dasar, termasuk di dalamnya perhatian pada pendidikan STEAM, yang kelak menjadi rujukan dalam menyusun Rancangan Kurikulum 2013 beserta implementasinya.

Dokumen Kurikulum 2013 adalah Dokumen Negara dan Dokumen Budaya bangsa yang akan menjadi panduan dalam meletakkan dasar-­dasar proses pendidkan ke depan. Untuk itu
amat perlu dilakukan pembenahan atas struktur dan tatabahasa di dalam draf dokumen Kurikulum 2013 yang ada sehingga mudah dipahami, terutama oleh kalangan pelaku pendidikan di lapangan, dalam dimensi ruang

menyiapkan ketrampilan dalam pengetahuan,
namun lebih penting adalah menyiapkan sosok guru yang mumpuni, mempunyai sikap (attitude), mempunyai pengetahuan (knowledge), serta mempunyai ketrampilan (skill), yang layaknya dimiliki seorang panutan. Ketiga hal tersebut diperlukan guna membangun karakter peserta didik yang berujung pada tumbuhnya nilai-­‐‑nilai generasi yang dapat menjadi pelaku budaya serta peradaban bangsa Indonesia 2045. Untuk ini Pemerintah mutlak perlu bekerjasama dengan perguruan tinggi serta unsur-­‐‑unsur masyarakat pelaku pendidikan yang lainnya yang mumpuni dalam merancang hingga merealisasikan Kurikulum Pendidikan Nasional.

Penundaan pemberlakukan Kurikulum 2013 menjadi keniscayaan jika hal-­‐‑hal di atas belum bisa dilaksanakan. Menunda guna melakukan dengan segera persiapan yang lebih baik adalah jauh lebih berarti ketimbang kehilangan kesempatan merebut peluang Emassebagai akibat menerapkan langkah-­langkah pendidikan yang belum dipersiapkan dengan amat baik. maupun waktu.

Sebelum diimplementasikan, rancangan sebuah kurikulum perlu diuji dan disosialisasikan secara terbuka di forum akademik, yang juga melibatkan pihak-­pihak lain yang memiliki kompetensi serta kapasitas menilai, termasuk di dalamnya adalah kelompok masyarakat pelaku pendidikan. Forum terbuka adalah amat penting, yang mempunyai tujuan selain guna menampung pemikiran yang komprehensif juga untuk membangun pemahaman bersama hingga mengundang komitmen semua komponen masyarakat, khususnya yang akan terlibat langsung di dalam implementasi.

Catatan oleh Prof. Dr. H. Soedijarto, MA, April 2013:

Prof. Soedijarto adalah guru besar UNJ, ketua dewan direktur CINAPS, ketua dewan pakar PPA GMNI, ketua dewan pembina ISPI, anggota dewan pembina PGRI dan wakil ketua Yayasan Indonesia-­Jerman.

1. Tidak jelas dasar hukum dan hasil evaluasi yang
dijadikan landasan untuk merancang Kurikulum 2013. Kurkulum 2006 strukturnya didasarkan atas UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003. 

Perubahan struktur kurikulum yang
mengubah jam pelajaran per minggu, atau ditiadakannya mata pelajaran IPA dan IPS pada kelas 1 s/d 3 SD, perlu jelas latar belakang teorinya dan tujuan yang hendak dicapai.

2. Mendikbud Prof. Dr. Soemantri Brodjonegoro pada tahun 1972 menyadarkan kepada jajaran P&K agar berhati-­hati menerapkan sesuatu gagasan baru dalam pendidikan karena dampaknya akan berjangka panjang pada kehidupan bermasyarakat. Berangkat dari cara berpikir ini bila akan menerapkan kurikulum yang baru perlu terlebih dahulu diujicobakan  dan dinilai secara komprehensif sebelum ditetapkan sebagai suatu sistem yang dapat dipertanggungjawabkan. Dengan demikian seyogyanya sebelum diterapkan Kurikulum
2013 perlu terlebih dahulu diujicobakan.

3. Kurikulum adalah suatu sistem yang meliputi  Kajian oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia:
Latar belakang dan temuan:
tujuan yang secara operasional harus dicapai, materi pendidikan yang telah dipilih sebagai
1. AIPI menghargai niat baik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyusun objek belajar, model pembelajaran yang
relevan, sistem evaluasi yang akan diterapkan, Kurikulum 2013 sebagai respon terhadap berbagai tantangan bangsa, dan juga serta sarana dan prasarana yang harus disiapkan. Bila kurikulum 2013 akan menghargai beberapa gagasan baru di Kurikulum 2013, antara lain melalui mata diterapkan, pertanyaannya: sudahkah kelima elemen dari sistem kurikulum benar-­benar telah dirancang dan dikembangkan? Selama ini pelajaran peminatan yang memungkinkan siswa memperluas wawasannya.
setiap perubahan kurikulum tidak berdampak pada peningkatan mutu pendidikan karena
2. AIPI memperhatikanbanyaknya keluhan dan
kritik mengenai kesulitan dalam penerapan perubahan yang dilakukan hanya sampai pada penetapan struktur program dan materi kurikulum 2013, keluhan datang dari para guru, murid, orang tua; sedangkan kritik datang dari pelajaran, selanjutnya model pembelajaran,  sistem evaluasi dan sarana prasarana tidak diperhatikan. Yang paling memprihatinkan

3. Kalangan pendidik dan ahli pendidikan.

AIPI menyimak Permendikbud Nomor 67 adalah bahwa yang diutamakan adalah Ujian Nasional sebagai alat yang menentukan sampai dengan Nomor 71 tahun 2013 tentang Kurikulum 2013 dan Buku Ajar. kelulusan peserta didik dan berdampak pada sulit tercapainya tujuan Pendidikan Nasional
4. AIPI sesuai dengan Undang-­Undang No.8 1990
seperti yang tertulis dalam Pasal 3 UU SisdiknasNo. 20 Tahun 2003.
mempunyai tugas untuk memberikan masukan/pemikiran/rekomendasi terhadap hal-­hal yang sangat penting dalam Pembaharuan pendidikan tidak berdampak pada pebaikan pendidikan apabila guru tidak pengembangan ilmu pengetahuan. terpengaruh oleh pembaharuan yang dilakukan. Atas dasar itu suatu perubahan kurikulum.

Inilah Kronologi Dan Fakta Keputusan Mendikbud Tentang Penghentian Kurikulum 2013

5.Ditemukan ketidakjelasan konsep yang digunakan dalam kurikulum, tergambar dalam akan bermakna bagi peningkatan mutu pendidikan bila tenaga pendidiknya secara profesional tidak siap dan mampu kerancuan bahasa,rumusan tidak operasional/logis, serta tidak menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam berkomitmen menerapkan kurikulum yang baru. Karena itu untuk menerapkan kurikulum naskah kurikulum tingkat SD, SMP maupun SMA. 


Selengkapnya klik disini Lampiran Siaran Pers Kemdikbud terkait penghentian kurikulum 2013